Rabu, 17 November 2010

Ini tentang masa Gelapku

Pernah gag ngerasain satu hari jadi hari yang buruk banget ?
Hahaa.. untuk pertama kali isi blog ini santai..
Aku ingin berbagi sedikit, mengingat masalalu ku yang bisa dibilang suram, hahaaa..
Gara-gara matakuliah Pancasila, aku jadi ingat kenangan ini, kenangan yang ingin sekali aku musnahkan dari otakku, bagaimana malunya aku, bagaimana kecewanya aku, bagaimana patah hatinya aku, dan bagaimana sedihnya aku.. Dan untuk pertama kalinya aku sedih dan tidak menangis, dan yang gag aku ketahui hal itu membuat hatiku benar-benar terluka.

Waktu itu aku ikut lomba artikel GMNI mengenai Pancasila dan penerapannya di era global seperti sekarang. Judul tulisanku "Indonesia-Pancasila, antara Otak dan Moral". Kapan-kapan aku posting artikel itu.. Aku masuk 11 besar dan peringkatku pas di nomer 11, yang aku gag tau ternyata aku bakal dibantai habis-habisan ama juri karena isi artikel dan judul artikelku.


Selasa, 16 November 2010

Apa salahnya menjadi perempuan ?

Perempuan.
Seolah-olah sebuah kedudukan yang dibanggakan dan dilindungi, tapi dibalik semua itu banyak kepalsuan yang menyakiti perempuan.
Lemah, rapuh, pemikirannya lelet, dan sebagainya.
Masih banyak orang yang tidak mengakui bahwa perempuan juga makhluk ciptaan Tuhan yang bisa sejajar dengan laki-laki dalam hal berpikir dan bekerja. Memang di sisi lain perempuan terlihat lemah, tapi taukah kalian, perempuan pun bisa sama dengan laki-laki tanpa harus melawan kodratnya.

Perempuan. Lagi-lagi masalah jenis kelamin ini.
Apa salahnya kalau aku lahir sebagai perempuan ? Apa salahnya kalau aku memilih Ekonomi sebagai pijakan cita-citaku bukan kedokteran ? Apa salahnya kalau aku punya prinsip hidup yang bisa membawaku menjadi seorang perempuan yang sukses ? Apa salahnya jika aku terlahir sebagai perempuan, memiliki kasta, dan anak tunggal ?


Senin, 15 November 2010

Aku dan Sedikit Kisah Hidupku

Setiap manusia bisa berjanji kemudian berubah perlahan seperti yang dia inginkan. Banyak hal yang membuat manusia berubah dari sifat lamanya ke sifat barunya. Perubahan itupun terkadang ke hal positif dan tak jarang juga ke hal negatif.

Sebagai manusia, dan sebagai remaja berumur 17 tahun, aku memang belum terlalu mengerti apa itu hidup, atau apa itu jati diri. Gag kurang kok orang- orang yang memiliki umur di atasku lebih childish dibanding aku sendiri. Hidup dengan kemandirian memang udah jadi teman hidupku sejak kecil, walaupun anak tunggal bukan berarti kasih sayang hanya tertuju padaku. Sejak SD aku udah diajarin hidup susah, dan ampe detik ini jarang banget aku dapetin yang namanya perhatian penuh, baik itu dari orang tua, pacar, atau sahabat.


Ekonomi Pembangunan, Jurusan apaan thu ?

Fakultas Ekonomi, di mata banyak orang jurusan yang paling eksis di  masyarakat adalah jurusan manajemen atau akuntansi, sedangkan ekonomi pembangunan ? jurusan apa itu ? tidak punya nama bahkan jarang sekali muncul di permukaan.

Bagi masyarakat awam tentu tidak tau menau mengenai jurusan ekonomi pembangunan atau nama lainnya adalah ilmu ekonomi. Jika sudah disebutkan atau ditanya seperti ini :
x : kuliah di mana ?
y : di ekonomi
X : jurusan apa ?
y : akuntansi / manajemen
x : wah prospek kerja ke depan pasti bagus yah, hebat banget bisa masuk jurusan itu..

coba kalo ekonomi pembangunan, hal yang pasti dipertanyakan adalah :
x : kuliah di jurusan apa ?
y : ekonomi pembangunan
x : jurusan apaan thu ? jurusan membangun ekonomi ya ? buat konstruksi ekonomi, hahahaaa..
y : dalam hati bergumam (lu pikir gw tukang bangunan apa ?)


Minggu, 14 November 2010

Otak, Kegiatan, dan Kejenuhanku

sebenarnya banyak sekali yang aku pikirkan akhir-akhir ini ..
terlalu banyak dan membuat otakku sangat lelah ..
di saat kondisiku yang bisa di biang agak bersantai ria ..
tapi tak sedikitpun aku merasakan hal itu ..

aku sendiri tak mengerti dengan apa yang sedang aku pikirkan ..
entah itu menyenangkan atu tidak ..
jujur, aku bingung ..
terkadang aku ingin lari dari kenyataan, melepas otakku, dan berlari sepuas yang aku inginkan ..
tapi itu hanya keinginanku saja ..
tidak mungkin dan tidak akan terwujud ..

sebenarnya, bukan ini yang ingin aku tulis ..
tapi ini bergerak ..
mengalir begitu saja dari pikiranku ..
mungkin inilah yang sedang dipikirkan oleh otakku ..
jenuh akan segala rutinitas ..
ingin segera mengakhirinya ..
tapi apa ?
kesibukan itu kembali terbayang di depan pelupuk mata ..
aku ingin sekali tidak memikirkan hal ini ..
tapi otakku tidak bisa berhenti dan terus berpikir ..
membuatku susah tidur, dan membuatku menjadi uring-uringan ..


Senin, 08 November 2010

Aku dan Dia dalam cerita (part #1)

Pagi itu tanggal 22 Desember 2006, aku bersama 8 orang teman-teman dari SMP Negeri 3 Denpasar, mulai memacu kendaraan menuju kawasan krobokan. Beberapa kali tersesat akhirnya kami sampai di sebuah Yayasan yang akan menjadi tempat workshop film. Dan di sinilah awal dari semua kenangan manis, pahit, mengecewakan, dan kebahagiaan bercampur mewarnai hidupku.


Saat itu untuk pertama kalinya aku mengetahui apa yang dimaksud dengan dunia perfilman, dan juga untuk pertama kalinya aku mulai mengintensifkan diri pada kegiatan jurnalistik audiovisual. Siang itu hujan turun, kejenuhan semakin melanda pikiranku, namun tak lama kemudian seorang laki-laki, berbaju kotak-kotak oranye, dengan kacamatanya, rambutnya yang sedikit basah, dan celana hitam besarnya, terlihat cuek, tapi dalam pikiranku dia begitu.. manis. Dan untuk kesekian kalinya, hatiku merasa hangat, entah karena bisa cuci mata atau memang suka pada laki-laki itu.


Hari selanjutnya, tanggal 23 Desember 2006, hari kedua dan hari terakhir penentuan 6 besar ide film yang bisa digarap menjadi sebuah film yang benar-benar utuh. Dan siang itu di saat pengambilan kertas untuk presentasi ide film, akhirnya aku mengetahui namanya, Yudha. Aku gag tau harus seneng atau sedih, banyak hal yang tiba-tiba terlintas di kepalaku, hatiku belum lama patah sebelum workshop ini, seseorang yang sempat kusukai dengan teganya memfitnahku, dan lagi-lagi kenapa namanya harus mirip ?
“Aku harus melupakan dia,”gumamku dalam hati. “Aku gag mau tersakiti lagi, dan kenapa namanya harus Yudha, kenapa gag yang lain aja”.
Waktu terus berjalan hingga akhirnya ide film ku diberi kesempatan untuk di garap. Hal pertama dalam hidupku, dan aku tak pernah tau apa yang akan terjadi dalam kehidupanku selanjutnya.



Minggu, 07 November 2010

Humaniora-Ekstakta Ilmu yang Berbeda tetapi Satu

Di dalam dunia pendidikan kita diperkenalkan pada dua ilmu, yaitu ilmu ekstakta dan ilmu humaniora. Dua ilmu ini saling berkaitan dan saling memberikan manfaat. Tanpa ilmu ekstakta seorang humaniora akan merasa kurang lengkap, begitu pula sebaliknya seorang yang menguasai ilmu ekstakta tanpa ilmu humaniora juga tidak bisa menjalani kehidupan yang lengkap. Tapi kenyataan yang berada di masyarakat saat ini adalah dengan ilmu ekstakta seseorang itu sudah cukup dan jauh lebih pintar dari apapun. Dan pada akhirnya ilmu humaniora tidak pernah di kenal oleh masyarakat di kemudian hari. Apa yang menyebabkan masyarakat Indonesia berpikir seperti itu?

Humaniora merupakan ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih berbudaya. Adapun pembagiannya antara lain teologi, filsafat, hukum, sejarah, filologi, bahasa, budaya, linguistik (kajian bahasa), kesusastraan, kesenian, psikologi (Balai Pustaka: 1988). Di dunia pendidikan khususnya di jenjang sekolah menengah atas (SMA) ilmu humaniora ini merupakan jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan IPB (Ilmu Pengetahuan Bahasa), sedangkan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan jurusan yang menggunakan ilmu ekstakta.