Senin, 08 November 2010

Aku dan Dia dalam cerita (part #1)

Pagi itu tanggal 22 Desember 2006, aku bersama 8 orang teman-teman dari SMP Negeri 3 Denpasar, mulai memacu kendaraan menuju kawasan krobokan. Beberapa kali tersesat akhirnya kami sampai di sebuah Yayasan yang akan menjadi tempat workshop film. Dan di sinilah awal dari semua kenangan manis, pahit, mengecewakan, dan kebahagiaan bercampur mewarnai hidupku.


Saat itu untuk pertama kalinya aku mengetahui apa yang dimaksud dengan dunia perfilman, dan juga untuk pertama kalinya aku mulai mengintensifkan diri pada kegiatan jurnalistik audiovisual. Siang itu hujan turun, kejenuhan semakin melanda pikiranku, namun tak lama kemudian seorang laki-laki, berbaju kotak-kotak oranye, dengan kacamatanya, rambutnya yang sedikit basah, dan celana hitam besarnya, terlihat cuek, tapi dalam pikiranku dia begitu.. manis. Dan untuk kesekian kalinya, hatiku merasa hangat, entah karena bisa cuci mata atau memang suka pada laki-laki itu.


Hari selanjutnya, tanggal 23 Desember 2006, hari kedua dan hari terakhir penentuan 6 besar ide film yang bisa digarap menjadi sebuah film yang benar-benar utuh. Dan siang itu di saat pengambilan kertas untuk presentasi ide film, akhirnya aku mengetahui namanya, Yudha. Aku gag tau harus seneng atau sedih, banyak hal yang tiba-tiba terlintas di kepalaku, hatiku belum lama patah sebelum workshop ini, seseorang yang sempat kusukai dengan teganya memfitnahku, dan lagi-lagi kenapa namanya harus mirip ?
“Aku harus melupakan dia,”gumamku dalam hati. “Aku gag mau tersakiti lagi, dan kenapa namanya harus Yudha, kenapa gag yang lain aja”.
Waktu terus berjalan hingga akhirnya ide film ku diberi kesempatan untuk di garap. Hal pertama dalam hidupku, dan aku tak pernah tau apa yang akan terjadi dalam kehidupanku selanjutnya.




***
            Waktu penggarapan ide dan siap untuk mulai difilmkan pun berlanjut, kelompok filmku (aku, Bagus, dan Trisna), mendapat jadwal shooting tanggal 25 Januari 2007 sampai tanggal 28 Januari 2007. 4 hari untuk satu kelompok film. Setelah penggarapan selesai, aku mulai di sibukkan dengan lomba lain, lomba kording HUT SMA N 3 Denpasar yang ke 30, dan pada tanggal 17 januari 2007, pengumuman pemenang pun dilaksanakan, dan malam itu juga, aku bertekad untuk kembali memikirkan satu orang yang selalu mengganggu pikiranku, Kak Yudha. Sekitar pukul 19.00 WITA, aku mulai memberanikan diri untuk meng-sms nya, dan sebelumnya, aku mendapatkan nomor Kak Yudha itu dari seorang kakak yang sangat dekat denganku, Kak Panca. Kembali pada pukul 19.00 WITA, aku mulai meng-sms-nya :
“Dengan Kak Yudha ya ? Saya Widya, yang ikut workshop film di Yayasan Wisnu, hehe”
Dan sebuah sms itu ternyata dibalas olehnya, dan tidak seperti “orang itu” yang menyakiti hatiku. Kami mulai saling membalas, tanpa tau anda siapa, dan siapa saya. Hal itu mengalir dengan sendirinya. Dan akhirnya pada malam Siwalatri itu aku bertekad, aku akan mulai mendekati Kak Yudha, dan siapa tau dia juga tertarik padaku. J
            Waktu terus berjalan, hingga akhirnya tanggal 25 Januari 2007 aku bertemu dengannya untuk pertama kali, banyak hal yang aku rasa saat itu, tapi aku benar-benar tak bisa melukiskan perasaanku padanya, senang, deg-degan, malu, dan banyak rasa aku rasain saat itu, ketika berkenalan langsung pertama kalinya, genggaman pertamanya, huff.. lucu dan memalukan, sampai aku tak bisa berkata-kata. Sebisa mungkin aku berusaha tidak memandangnya, dan mencari kesibukan lain untuk menjauhinya, mungkin terlihat bodoh, tapi hanya itu yang dapt kulakukan untuk menghilangkan malu dan gugup ku.
            Hari pertama shooting terasa berat untukku, karena hari itu aku mendapatkan beban ekstra, dari film nya sendiri dan rasa yang aneh dalam hatiku. Dan semakin lama tanpa kusadari, aku semakin mengagumi laki-laki itu. Aku suka dia. Hari kedua, ketiga dan seterusnya, kegugupan itu tak pernah sedikitpun berkurang, aku semakin canggung ketika berdua bersmanya, dan aku selalu sedih ketika tau bahwa hari itu berakhir dan takkan mudah menemukan bayangnya lagi. Tapi, lagi-lagi, aku tak pernah tau apa yang direncanakanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar