Senin, 27 Desember 2010

Cinta dan Sedikit Kisahnya

Cinta. Hampir semua manusia pernah mengalami sebuah rasa kasih yang tak ternilai ini. Hampir semua manusia mengalami rasa pahit dalam mencintai dan dicintai. Ketika cinta itu berbalas, tak ada hati yang tak bahagia, seperti dilarikan lebih dari langit ketujuh, terasa terbang karena apa yang kita rasakan pada orang yang kita anggap sempurna, sama-sama mencintai atau menyukai kita. Tapi, ketika cinta itu tidak berbalas, atau tidak pernah terungkap dalam kisah cinta kita, hati kita perih tidak terbatas, sakit tak terampuni, dan akan terobati lagi ketika kita bisa mencintai orang yang lain lagi. Tapi jika orang yang kita cintai terlalu berharga bagi kita, beribu penggati pun tidak akan bisa memenuhi kekosongan hati kita, karena secara berlebihan bisa dibilang, separuh jiwa kita sudah bersamanya. Dan akan terlebih sakit lagi jika orang itu meninggalkan kita untuk selamanya. Tidak ada yang pernah tau apa hati kita akan terobati cepat atau ingatan itu tak akan pernah hilang selama kita hidup, ruang hati kita akan terasa amat sangat kosong. Siapa yang tau ? itulah keunikan cinta, menyakiti dan membahagiakan, hitam dan putih, bahkan kita tak tau apa beda mencintai dan dicintai. Lebih baik mencintai atau dicintai. Kita tak pernah tau apa yang kita inginkan. Sifat dasar manusia, tidak pernah merasa puas atas apa yang telah ia miliki.
Aku, pernah mengalami pahit manis yang namanya cinta. Ketika kita berhasil mendapatkan apa yang kita mau, bahagia bukan kepalang, namun ketika kita ditinggalkan, kita mengais tanah, menangis, meratapi kepergiannya dengan luka berbumbukan garam. Perih.

Mungkin yang melihat aku sekarang berpikir dan mungkin iri aku bisa bahagia dengan orang yang aku sayang, tapi tidak ada yang tau bagaimana cerita perjuangan yang benar-benar menguras perasaan dan tenaga, ketika kau kehilangan, ketika kau melihat dia bersama pasangan yang lain, dan ketika kau berpacaran dengan yang lain namun tetap sakit melihat mantan kekasihmu bersama wanita lain. Dari sini aku belajar, jangan terlalu mencintai pasangan, biarkan kita dicintai, toh nantinya hati menyesuaikan berharap perlahan bisa mencintai pasangan itu. Tapi, pemikiran itu salah. Aku terus mencari dan mencari hingga akhirnya aku lelah sendiri, kenapa aku tidak pernah puas dengan hubunganku, selalu berharap bisa bahagia, tapi selalu ada yang kurang.

Ketika aku bersama dirinya, aku merasa bahagia seutuhnya, aku bisa mencintai dan aku pun bisa dicintai. Dua hal yang aku butuhkan. Tidak hanya dari satu pihak, tapi dari kedua pihak yang nantinya akan saling melengkapi. Dan itulah cinta. Aku belum bisa mengatakan bahwa kali inilah yang namanya cinta, terkadang cinta itu terlalu egois untuk diucapkan. Namun, jika tidak terus melangkah, tidak terus mencoba, tidak terus mencari tau, kita akan seperti hamster yang berada di dalam roda putar, berpikir telah maju, tapi tetap pada posisi yang sama. Atau kata lainnya jalan ditempat. Banyak orang yang mengalami itu, terus mencari, menemukan sedikit kesalahan, putus. menemukan sedikit kekurangan, menghilang. Hai kawan, sadarkah kalian, rasa kasih tak akan lengkap jika tidak ada kekurangan dan kelebihan. Kita manusia dan kita tak pernah sempurna, namun pada akhirnya kita menemukan "dia" yang akan melengkapi hidup kita. Sehingga kita pada akhirnya merasa sempurna dan bahagia hingga akhir hayat kita.

Jangan berhenti mencari, jangan lelah membuka mata hati, jangan pernah lupa dengan sudut pandang, dan jangan lupa padaNya, yang akan selalu menuntun kita menuju pasangan yang klop dengan kita. Jangan mnyerah pada suatu hal yang belum pasti, dan jangan pernah pasrah terhadap keadaan. Karena pasrah adalah sikap diri kita yang terlalu manja terhadap keadaan.

Get your love, with your eyes, your mind, and your heart. :)

6 komentar:

  1. Good Story..

    tp bukankah jdoh itu sudah ditentukan?

    seandainya
    kita pnya psangan yang sudah benar2 kloop dgn kita, sling mngisi.. aahh pkoknya udch PAS bgt..

    tp trnyata dy bukan jdoh kita..

    bgaimna tnggapannya geg??
    :))

    BalasHapus
  2. yaaaaaa... kalo ujung2nya orang yang kita ajak pacaran yang kita rasa udah klop banget ternyata bukan jodoh kita, ya dengan lapang dada ajj.. kita sebagai manusia cuma bisa pasrah dengan keadaan.
    sekarang kita cuma mencari dan mencari, walaupun punya pacar trus putus, pacar lagi trus putus lagi, buat mantan2 itu merasa berharga dan beruntung pernah menjadi kisah manis hidup kita atau dia, yaa walaupun ujung2nya bukan pasangan sehidup semati. Astungkara, karma yang baik akan berbuah pada tiap tindakan kita.. :)
    pernah ngalamin gt ya ?

    BalasHapus
  3. 4x udch seperti itu...
    tp gg ada yg nmanya ptus asa...
    :)

    Keep Smilee..
    :)

    BalasHapus
  4. huhuuuu..
    betul sekalaaaay !!
    mantan memang susah dilupakan *curhat colongan
    hahahaa

    langgeng ya mbok wid sma jung yudha.
    inget traktiran 1 tahunan
    *iiii...

    BalasHapus
  5. hahahaa.. engalaman pribadi lah cee.. :D
    wuiii..
    makasi dik dece..
    moga berjalan lancar..
    traktiran ?
    minta ma jung yudha ajj yaah..
    aku lg kere nii.. :D

    BalasHapus