Rabu, 05 Januari 2011

Pertanyaan Tentang "Rasa"

Lagi-lagi ini kisah tentang perasaan. :)
Sebuah kisah yang tidak pernah terlepas dari belenggu asmara dan kecewa. Pernahkah kamu merasakan perasaan berbunga-bunga ketika kamu menyukai seseorang ? Pernahkah kamu tersenyum sendiri ketika orang yang kamu taksir meng-sms-mu walaupun sms-nya tidak begitu penting ? Pernahkah kamu merasakan cemburu buta ketika ada seorang cewek/cowok yang tiba-tiba deket dengan gebetanmu ? Dan pernahkah kamu merasa panas dingin ketika dia memperhatikanmu, seperti bertanya simpel seperti ini "rambutmu agak beda ya" ? Pertanyaan dan kondisi simpel seperti itu terkadang sanagt membekas ketika masa-masa PDKT atau pendekatan, tahap untuk meyakinkan diri kalau "dia" si target, memang berhak menjadi pacar kita.

Tapi pernahkah kamu merasa terlalu kosong, terlalu sepi, terlalu menyedihkan karena tidak memiliki seseorang untuk diperhatikan atau seseorang yang memperhatikan kita lebih ? Dan pernahkah kamu kecewa ketika tau orang yang kamu sukai ternyata tidak membalas rasa suka itu ? Jika kita belajar untuk mulai suka pada seseorang tentu kita merasakan beberapa hal tersebut, kelihatan simpel, tapi cukup membuat perasaan kita menjadi naik turun seperti gelombang ombak, ya sukur-sukur bukan ombak tsunami. :)


Satu masa lagi, pernahkah kalian merasakan tiba-tiba perasaan yang kamu miliki pada si target menghilang, menguap begitu saja tanpa kamu sadari, entah karena dia melakukan sedikit hal yang tidak membuatmu senang ? Atau apakah kalian pernah merasakan perasaan yang tiba-tiba menguap ketika masa PDKT berakhir dan berganti dengan masa pacaran ? Benar-benar masa-masa cinta monyet, cinta yang mencari, mencari dan terus mencari tanpa henti demi mendapatkan pasangan yang ceritanya diciptakan untuk hidup menemani kita. O ya ? percayakah kalian terhadap jodoh yang diprediksikan oleh orang lain ? Aku percaya jodoh, tapi aku tidak selalu percaya kita harus bersama dengan jodoh kita suatu saat. Kalau kita menemukan orang yang ceritanya "jodoh" kita sudah bersuami atau beristri apakah itu yang namanya jodoh ?

Sejujurnya aku tidak tau mau menuliskan apa, tapi terlintas banyak pertanyaan tentang sebuah perasaan ketika masa-masa hubungan itu akan berlanjut. Ketika kita menyukai seseorang, dan orang itu merespon kita, tanyakan lagi pada hati kita, benarkah dia ? atau dia hanyalah orang yang lewat karena kita membutuhkan perhatian ? Kita tidak perlu membuat target, kita tidak perlu terpuruk ketika kita sedang menyandang status single, yang kutau, ketika aku menyandang status single, hal yang kulakukan adalah mencari dan mencari, ketika mencari akhirnya aku menemukan hal yang lebih penting dibanding seorang pacar, yaitu seorang sahabat ataupun seorang figur kakak (krn aku anak tunggal). Tidak apa single, tidak apa. Selama kamu punya seorang sahabat yang mau memperhatikan kita, mengerti kita, hal itulah yang terindah. Walaupun tentu jauh dalam relung hati kita akan ada sesuatu yang kosong, namun seiring berjalannya waktu dengan usaha dan keyakinan tentu kita akan menemukan orang yang mengisi relung yang kosong itu. Sampai akhir nanti. Dan kuharap pemikiranku itu benar. :)

3 komentar:

  1. hahahaaaa.. makasii media imajinasi.. :) abis ini blog ini berubah menjadi blog yg berbau ekonomi. :))

    BalasHapus
  2. menempatkannya menjadi tidak begitu penting tetapi sesungguhnya penting... saran seorang teman.. :)

    BalasHapus